This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 19 Februari 2013

Neraca lajur

Neraca Lajur (Dasar-Dasar Akuntansi) A. PENGERTIAN Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan. Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.. B. BENTUK Berikut ini adalah bentuk Neraca Lajur 10 (sepuluh) kolom. NERACA LAJUR Perkiraan Neraca Saldo Penyesuain Neraca Saldo setelah Penyesuain Rugi-Laba Neraca D K D K D K D K D K C. CONTOH Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada BAB V dan contoh jurnal penyesuaian pada BAB VI dapat disusun Neraca Lajur sebagai berikut: NERACA LAJUR (Dalam Ribuan) Perkiraan Neraca Saldo Penyesuain Neraca Saldo setelah Penyesuain Rugi-Laba Neraca D K D K D K D K D K Kas 356.250 356.250 356.250 Piutang dagang 5.000 5.000 5.000 Kendaraan 150.000 150.000 150.000 Peralatan 50.000 50.000 50.000 Hutang dagang 50.000 50.000 50.000 Modal 500.000 500.000 500.000 Pendapatan 13.000 600 500 12.900 12.900 Beban telepon 1.000 1.000 1.000 Beban asuransi 750 500 250 250 563.000 563.000 Beban depresiasi 9.000 9.000 9.000 Ak. Depr. 9.000 9.000 9.000 Asuransi dibyr dimk 500 500 500 Beban gaji 2.000 2.000 Hutang gaji 2.000 2.000 2.000 2.000 Pendptan diterima dimk 600 600 600 Piutang pendapatan 500 500 500 12.250 12.250 574.500 574.500 12.250 12.900 650 Laba 650 12.900 12.900 562.250 562.250 Latihan 14 Buatlah jurnal penyesuaian untuk transaksi-transaksi berikut ini: 1. Perusahaan telah membayar sewa gedung kantor untuk 3 tahun ini sebesar Rp 12.000.000; 2. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan perbaikan mobil senilai Rp 10.000.000; tetapi uangnya belum diterima. 3. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp 1.000.000; dari Rp 2.000.000; 4. Perusahaan masih harus membayar gaji pegawai sebesar Rp 750.000; 5. Sisa perlengkapan yang ada sebesar Rp 500.000; 6. Beban depresiasi kendaraan sebesar Rp 1.000.000; Jawab : JURNAL PENYESUAIAN Tanggal Rekening Ref Debet Kredit Berdasarkan data neraca saldo berikut ini dan jurnal penyesuaian di atas buatlah neraca lajurnya! NERACA LAJUR (Dalam Ribuan) Perkiraan Neraca Saldo Penyesuain Neraca Saldo setelah Penyesuain Rugi-Laba Neraca D K D K D K D K D K Kas 100.000 Piutang 50.000 Perlengkapan 1.000 Peralatan 75.000 Kendaraan 80.000 Hutang 80.000 Modal 200.000 Pendapatan 41.000 Beban telepon 500 Beban gaji 500 Beban Asuransi 2.000 Beban sewa 12.000 321.000 321.000

Jurnal penyesuaian

Cara Pencatatan Jurnal Penyesuaian Tujuh transaksi yang diikuti oleh jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut. 1. pendapatan diterima di muka, 2. piutang pendapatan, 3. biaya dibayar di muka, 4. utang biaya, 5. kerugian piutang, 6. penyusutan, dan 7. biaya pemakaian perlengkapan. Mencatat Jurnal Penyesuaian Berikut ini adalah contoh data penyesuaian dan jurnalnya. 1. Pendapatan diterima di muka Pendapatan diterima di muka adalah jika perusahaan menerima pendapatan atas suatu barang/jasa yang belum diserahkan. Contoh: Pada tanggal 3 Agustus 2008, Charity membayar sewa kios selama 1 tahun sebesar Rp6.000.000,00 Jurnal tanggal 3 Agustus 2008 adalah. Kas Rp6.000.000 Pendapatan diterima di muka Rp6.000.000 (Dicatat oleh pemilik kios) Pada waktu tutup buku tanggal 31 Desember 2008, jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut. Pendapatan diterima di muka Rp2.500.000 Pendapatan sewa Rp2.500.000 Penjelasan : Pada tanggal 3 Agustus 2008 pemilik kios menerima uang sebesar Rp6.000.000,00, tetapi bekum sepenuhnya menjadi hak pemilik kios, karena sewa tersebut untuk satu tahun, buka satu bulan. Karena pemilik kios sudah menerima secara tunai, bekiau mencatat Kas Rp6.000.000 (D) pada Pendapatan diterima di muka Rp6.000.000 (K). Jika kita memakai dasar akrual, pendapatan diakui jika sudah menjadi haknya. Dalam contoh tersebut, hingga akhir periode akuntansi tanggal 31 Desember 2008 yang menjadi hak pemilik kioshanya 5 bulan, yaitu Rp2.500.000 (5/12 x Rp6.000.000= Rp2.500.000). 2. Piutang pendapatan Piutang pendapatan adalah pendapatan yang belum diterima dan belum dicatat, tetapi sebagian sudah seharusnya diterima pada periode yang bersangkutan. Contoh: Tanggal 1 September 2008 PT X menyimpan uang di bank Pasifik Rp1.000.000, suku bunganya 18% / tahun dan bunga diterima oleh PT X setiap 6 bulan sekali. (tiap 1 Maret dan 1 September ). Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan diterima tanggal 1 Maret 2009, sehingga sampai akhir periode akuntansi terdapat bunga yang diterima penendaannya selama 4 bulan. ( 1 September – 31 Desember) yaitu : 4/12 x 18% x Rp1.000.000,00 = Rp60.000 Jurnal penyesuaian untuk mencatat piutang bunga pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut. Piutang bunga Rp60.000 Pendapatan bunga Rp60.000 3. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka adalah biaya-biaya yang sudah dibayar pada awal periode untuk pembayaran biaya sampai beberapa periode yang ditentukan. Contoh: Pada tanggal 1 Mei 2008 pemilik kios membayar biaya asuransi untuk periode satu tahun kepada PT Aman sebesar Rp3.000.000 Pada tanggal 31 Desember 2008, saat pembuatan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut. Biaya asuransi Rp2.000.000 Asuransi dibayar di muka Rp2.000.000 Penjelasan : Pada tanggal 31 Desember 2008 asuransi yang sudah terpakai (biaya asuransi) saebesar Rp2.000.000 yaitu selama 8 bulan, dari bulan Mei sampai dengan bulan Desember. Perhitungannya adalah 8/12 x Rp3.000.000= Rp2.000.000 4. Utang biaya Utang biaya adalah biaya-biaya yang telah diakui tetapi belum dicatat. Contoh: Perusahaan membayar upah buruh setiap tiga hari sekali. Tarif upah Rp50.000 per hari. Para buruh dibayar tiap hari Senin. Ternyata tanggal 31 Desember 2008 jatuh pada hari Minggu. Ini berarti sampai akhir periode akuntansi terdapat upah yang belum dibayar selama tiga hari = 3 x Rp50.000 = Rp150.000 Jurnal penyesuaian yang dicatat perusahaan adalah. Beban gaji Rp150.000 Utang gaji Rp150.000 5. Kerugian Piutang Kerugian piutang adalah taksiran kerugian piutang yang timbul karena adanya piutang tak tertagih. Contoh: PT XYZ merelakan piutang Tuan B sebesar Rp200.000,00 karena usahanya bangkrut. Jurnal penyesuaian yang dicatat PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2008 adalah. Cadangan kerugian piutang Rp200.000 Piutang usaha Rp200.000 6. Penyusutan Semua aktiva tetap (kecuali tanah) yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam beroperasi, akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan berlalunya waktu. Contoh : Di daftar saldo, akun peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp2.000.000,00, diputuskan manajemen bahwa penyusutan 10% pertahun. Ini berarti penyusutan tiap tahun = 10% x Rp2.000.000 = Rp200.000 Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut. Beban penyusutan peralatan kantor Rp200.000 Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp200.000 7. Biaya pemakaian perlengkapan Biaya pemakaian perlengkapan adalah nilai sebagian dari harga beli perlengkapan yang telah digunakan selama periode akuntansi. Contoh: Perlengkapan di daftar saldo memperlihatkan jumlah Rp500.000, setelah dihitung secara fisik persedeiaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp300.000. Ini berarti perlengkapan yang telah terpakai untuk kegiatan perusahaan berjumlah Rp200.000 (Rp500.000 – Rp300.000 = Rp200.000) Jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya pemakaian perlengkapan tanggal 31 Desember 2008 adalah. Beban perlengkapan Rp200.000 Perlengkapan Rp200.000

Definisi akuntansi

A. DEFINISI AKUNTANSI http://www.ziddu.com/download/16767064/Dasar-dasarAkuntansi.pdf.html Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 1. Fungsi dan Kegunaan Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. 2. Proses Kegiatan Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-ttransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya. Akuntansi dan Tata Buku Akuntansi lebih luas dari Tata Buku sebab Tata Buku hanyalah pencatatan secara sistimatis transaksi/kejadian yang dinyatakan dengan nilai uang. Cabang Akuntansi Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu: 1. Akuntansi keuangan Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern seperti investor, kreditor, dan Bapepam. 2. Akuntansi manajemen Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern organisasi atau manajemen. 3. Akuntansi Pemerintah Adalah cabang akuntansi yang memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah yang menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada rakyat melalui lembaga legislatif serta untuk kepentingan pihak-pihak yang terkait. B. SIKLUS AKUNTANSI siklus akuntansi adalah sebagai berikut: 1. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi. 2. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian) 3. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke rekening Buku Besar. 4. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar. 5. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. 6. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup. 7. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca. C. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Aktiva = harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber ekonomi. Contoh: kas, piutang, gedung dsb. Hutang = kewajiban yang menjadi beban perusahaan. Contoh:hutang pembelian kredit Modal = hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan. Contoh:Setoran modal oleh pemilik. D. ANALISIS TRANSAKSI 1. Transaksi yang mempengaruhi Aktiva 1. Pembellian aktiva/aset secara tunai Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga Rp. 100.000.000,- secara tunai Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan berkurang sebesar Rp. 100.000.000,- dan kendaraan bertambah senilai Rp. 100.000.000,- 2. Pembelian aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan membeli mesin foto kopi seharga Rp.50.000.000,- secara kredit. Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai Rp. 50.000.000,-dan Hutang bertambah senilai Rp. 50.000.000,-. 3. Penjualan aktiva/aset secara tunai Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp.80.000.000,- secara tunai . Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp. 80.000.000,- dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp.80.000.000,- 4. Penjualan aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp.150.000.000,- secara kredit Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai Rp. 150.000.000,- dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp.150.000.000,- 1. Transaksi yang mempengaruhi Hutang 1. Pembelian aktiva/aset secara kredit Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit seharga Rp. 200.000.000,- Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi hutang yaitu hutang perusahaan bertambah sebesar Rp.200.000.000,- dan peralatan bertambah sebesar Rp.200.000.000,-. 2. Pembayaran hutang Contoh = suatu perusahaan membayar hutang sebesar Rp.50.000.000,- Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi hutang yaitu Hutang perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 50.000.000,-. 2. Transaksi yang mempengaruhi Modal 1. Penambahan investasi pemilik Contoh = Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp. 75.000.000,- ke kas perusahaan sebagai tambahan modal. Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan bertambah sebesar Rp. 75.000.000,- dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp. 75.000.000,-. 2. Pengurangan investasi pemilik Contoh = Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000.000,- Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 25.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 25.000.000,-. Latihan 1 Transaksi yang mempengaruhi Aktiva: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut: 1. Pembelian aktiva tetap secara tunai senilai Rp. 2.000.000,- 2. Penerimaan kas atas piutang perusahaan senilai Rp. 200.000,- Jawab: 1. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Latihan 2 Transaksi yang mempengaruhi Hutang: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut: 1. Pembelian aktiva tetap secara kredit senilai Rp. 4.000.000,- 2. Pembayaran hutang senilai Rp. 100.000,- Jawab: 1. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Latihan 3 Transaksi yang mempengaruhi Modal: Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut: 1. Penambahan investasi oleh pemilik sbesar Rp. 3.000.000,-. 2. Pengambilan untuk pribadi sebesar Rp.300.000,- Jawab: 1. ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… E. BASIS AKUNTANSI Basis akuntansi menyatakan saat pengakuan atas transaksi yang merupakan dasar pencatatan transaksi tersebut. Terdapat 2 (dua) basis akuntansi yaitu basis kas dan basis akrual. Basis Kas Suatu transaksi yang diakui dan dicatat berdasarkan saat kas diterima dan dikeluarkan. Basis Akrual Suatu transaksi diakui dan dicatat berdasarkan pengaruh transaksi pada saat kejadian dan dicatat serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan. Latihan 4 Hotel SEPITRUS pada tanggal 30 Desember 2002 menerima pembayaran dimuka sewa kamar dari seorang tamu hotel sebesar Rp. 1.000.000,- untuk sewa kamar selama 4 hari. Bagaimana pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut dengan basis kas dan basis akrual? Jawab: ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Latihan 5 Pada tanggal 1 Januari 2000 telah dilakukan pembayaran biaya iklan untuk periode 24 bulan sebesar Rp. 24.000.000,-. Bagaimana pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut dengan basis kas dan basis akrual? Jawab: ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut: Transaksi Usaha Pembuatan Bukti Asli Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar dan Buku Tambahan 1 Neraca Lajur Penyesuaian Laporan Keuangan Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan 2 Gambar 1 1. TRANSAKSI Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat.3 Transaksi ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya. Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor. 1 Niswonger, C. Rollin, Phillip E. Fess, and Carl S. Warren. Prinsip- prinsip akuntansi, terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1992, Hal 41. 2 Smith, Jay M. and K. fred Skousen. Akuntansi Intermediate, Edisi kesembilan, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1994, Hal.67. 3 Horgren, Charles T., Walter T. harrison Jr. Michael A. Robison, dan Thomas H. Secokusumo, Akuntansi di Indonesia, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 1997, hal.13. e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 1 2. PEMBUATAN BUKTI ASLI. Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa. Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut. Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.4 �� Kwitansi Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai. �� Faktur Penjualan atau Pembelian Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian. �� Bukti-bukti lain Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang 3. PENCATATAN DALAM BUKU HARIAN (JURNAL). Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas.5 Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut: �� Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi �� Nama perkiraan. �� Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet �� Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit. Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini: a) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek. b) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal). c) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu. d) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan. e) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal. Berdasarkan kelima tahap tersebut, untuk menjurnal transaksi yang terjadi pacta sebuah Perusahaan Pengangkutan, PT. Yudi Makmur, yaitu menginvestasikan Rp. 50.000.000,- tunai kedalam usaha adalah sebagai berikut: Langkah 1. Dokumen sumbernya adalah slip deposito bank dan cek milik Yudi Makmur sebesar Rp.50.000.000,- yang diambil dari rekening langkah pribadinya di bank. Langkah 2. Perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut adalah Kas dan Modal Yudi Makmur. Kas adalah perkiraan aktiva dan modal Yudi Makmur adalah perkiraan modal pemilik. Langkah 3. Kedua perkiraan tersebut mengalami penambahan sebesar 4 Hadibroto, S. Dachnial Lubis, dan Sudardjat Sukadam, Dasar – dasar akuntansi, cetakan Kedelapan, LP3S, Jakarta, 1991, hal.43 5 Horngen, Charles T., Op.Cit, hal. 57 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 2 Rp.50.000.000.- Karena itu kas didebet: yaitu perkiraan aktiva mengalami penambahan dan modal Yudi yang Makmur dikredit yaitu: perkiraan modal pemilik yang mengalami penambahan. Langkah 4. Kas didebet untuk mencatat penambahan dalam perkiraan aktiva. Modal Yudi Makmur dikredit untuk mencatat penambahan dalam perkiraan modal pemilik. Langkah 5. Ayat jurnalnya adalah: JURNAL Tanggal Keterangan Debet Kredit 2 april Kas Modal Yudi Makmur 50.000.000,- 50.000.000,- Setiap ayat jurnal menunjukkan secara lengkap pengaruh investasi dari suatu transaksi awal dari Yudi usaha. Makmur, Jika dipelajari perkiraan kas menunjukkan suatu gambaran, yaitu debet sebesar Rp.50.000.000,-. Setiap transaksi mempunyai suatu kredit, dan dalam contoh sederhana ini hal itu diwakili oleh perkiraan modal. 4. PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN. a. Buku Besar (Ledger) Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya. Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri. Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit. Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar. Transaksi investasi awal oleh Yudi Makrnur akan dipindahkan kebuku besar seperti tampak pada gambar 2. b. Buku Tambahan (Sub Ledger) Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur. Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan) . Perkiraan masing- e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 3 masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang). Gambar.36 Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang. Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi, sehingga apabila digambarkan tampak seperti yang terdapat pada gambar 3. Sebagai contoh, pada PT. Yudi Makmur terdapat buku tambahan hutang dan tambahan piutang dan buku berikut buku sebagai berikut : Buku Tambahan Piutang PT. Jayakusuma Tgl. Keterangan D K Saldo D 1 Jan 1 Jan 5 Jan Saldo Pendapatan Jasa Kas - 1.500.000 - - - 1.000.000 1.250.000 2.750.000 1.750.000 PT.Reksa Nada Tgl. Keterangan D K Saldo D 1 Jan Saldo - - 500.000 Buku Tambahan Hutang Fa. Rahayu Tgl. Keterangan D K Saldo D 1 Jan 10 Jan 11 Jan Saldo Perlengkapan Kas - - 5.000.000 - 4.800.000 - 5.000.000 9.800.000 4.800.000 Fa. Multijaya Tgl. Keterangan D K Saldo D 1 Jan 12 Jan Saldo Kas - 1.500.000 - - 9.800.000 8.300.000 6 Sinuraya, selamat. Pengantar Ilmu Akuntansi. Jilid I, Adeputra, Medan, 1990, hal.92 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 4 Buku Controlling Piutang Rp. 1.750.000,- Rp. 500.000,- PT. Jayakusuma PT. Reksanada Rp. 2.250.000,- Buku Controlling Piutang Rp. 4.800.000,- Rp. 8.300.000,- Fa. Rahayu Fa. Multijaya Rp. 13.100.000,- 5. NERACA LAJUR Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan. Gambar 4 adalah neraca saldo dari PT. Yudi Makmur per tanggal 31 Desember 199X. PT. Yudi Makmur Neraca saldo Sebelum disesuaikan 31 Desember 199X Kas ……………………………………. Piuta…………………………………… Perlengkapan…..………………………. Sewa Dibayar Muka ….………………. Meubel ………………………………... Hutang…………………………………. Pendapatan Jasa Diterima Dimuka ……. Modal Yudi makmur ………………...… Pengambil Pribadi Yudi ……………….. Pendapatan Jasa………………………… Beban Gaji ……………………………… Beban Listrik …………………………… Rp. 24.800.000 2.250.000 700.000 3.000.000 16.500.000 3.200.000 950.000 400.000 13.100.000 450.000 31.250.000 7.000.000 Total Rp. 51.800.000 Rp. 51.800.000 Gambar 4. Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.7 Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan. 7 Horgren, Charles T., Op.Cit.,hal 143 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 5 Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah: 1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar 2. Pendapatan yang masih harus diterirna 3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu 4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu 5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain 6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies) 7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih 8. Persediaan Barang dagangan.8 Contoh di bawah ini mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dari PT. Yudi Makmur yang dibuat pada tanggal 31 Desember. Inforrnasi yang diperoleh untuk membuat ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 199X adalah: a. Pendapatan jasa belum diterima Rp. 250.000 b. Perlengkapan yang masih dimiliki perusahaan Rp. 400.000 c. Sewa dibayar dimuka yang telah terpakai Rp. 1.000.000 d. Penyusutan meubel Rp. 275.000 e. Beban gaji terhutang Rp. 950.000 f. Jumlah pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat dianggap sebagai pendapatan Rp. 150.000 Ayat – ayat jurnal penyesuaian : a. Piuta…………………………………... 250.000 Pendapatan Jasa ..…………………. 250.000 Untuk mencatat pendapat pendapatan jasa Yang belum diterima b. Beban perlengkapan …………………. 300.000 Perlengkapan……………………….. 300.000 Untuk mencatat perlengkapan yang terpakai c. Beban Sewa ….………………………. 1.000.000 Sewa dibayar Dimuka………….. 1.000.000 d. Beban penyusutan – Meubel ………..……. 275.000 Akumulasi penyusutan –Meubel……… 275.000 Untuk mencatat penyusutan meubel e. Beban gaji……..…………………… 950.000 Hutang Gaji……..………………. 950.000 f. Pendapatan Jasa diterima dimuka …… 150.000 Pendapatan Jasa .……………. 150.000 Untuk mencatat pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat diakui Sebagai pendapatan. 8 Sinuraya, Selamat, Op.Cit, hal 137 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 6 6. LAPORAN KEUANGAN Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut. Panah-panah yang terdapat dalam Gambar 5, 6 dan 7, menunjukkan hubungan antara laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan neraca. a) Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Jika diperhatikan, laba, bersih pada Gambar 5 sebesar Rp.3.525.000,- menambah modal pemilik dalam gambar 6. Suatu kerugian bersih akan mengurangi modal pemilik b) Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca. Hal ini dapat ditelusuri melalui nilai Rp. 31.575.000,- pada gambar 6 ke gambar 7. e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 7 7. JURNAL PENUTUP Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal.9 Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi. 2) Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi. 9 Horngren, Charles T., op. Cit., hal. 199 e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 8 3) Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal. 4) Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan. Untuk mengambarkan hal diatas, misalnya Yudi Makmur menutup buku pacta akhir Desember, maka jurnal penutupnya adalah: 1. Pendapatan Jasa ……………………….. 7.400.000 Ikhtisar Laba Rugi………………… .. 7.400.000 2. Ikhtisar Laba Rugi……………………... 3.875.000 Beban Sewa …………………………….. 1.000.000 Beban Gaji……………………………… 1.900.000 Beban Perlengkapan……………………. 300.000 Beban Penyusutan………………………. 275.000 Beban Listrik……………………………….. 400.000 3. Ikhtisar Laba Rugi (Rp.7.400.000-Rp.3.875.000)…………. 3.525.000 Modal Y udi Makmur …………………… 3.525.000 4. Modal Yudi Makmur ......................... 3.200.000 Pengambilan Pribadi Yudi M………….. 3.200.000 8. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN. Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat. Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup (gambar 8). PT. Yudi Makmur Neraca Saldo Setelah penutupan 31 Desember 199x Kas………………………………… Piutang…………………………… Perlengkapan …………………….. Sewa Dibayar Dimuka……………. Meubel …………………………... Akumulasi penyusutan…………… utang ……………………………… Hutang Gaji……………………….. Pendaptan jasa diterima dimuka…. Modal Yudi Makmur …………….. Rp. 24.800.000 2.500.000 400.000 2.000.000 16.500.000 275.000 13.100.000 950.000 300.000 31.575.000 Total Rp. 46.200.000 Rp.46.200.000

Selasa, 01 Januari 2013

JURNAL PEMBALIK

JURNAL PEMBALIK PERUSAHAAN DAGANG


E. Jurnal Pembalik (Reversing Entry)
Setelah melakukan penutupan buku besar dan menyusun neraca saldo setelah penutupan buku, pada awal tahun buku berikutnya (sebelum mulai dengan pencatatan transaksi pada tahun buku yang baru atau awal), kadang-kadang perusahaan perlu untuk melakukan penyesuaian kembali atas akun-akun yang telah dibuat jurnal penyesuaian. Jurnal yang dibuat untuk melakukan hal ini disebut jurnal pembalik.
Jadi, jurnal pembalik adalah ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu, akan tetapi tidak semua jurnal penyesuaian dibuat jurnal pembalik. Jurnal pembalik ini dibuat jika diperlukan untuk menghindari kesalahan pencatatan pada awal periode akuntansi berikutnya.

Adapun jurnal penyesuaian yang perlu dibuat jurnal pembalik antara lain:
1. penyesuaian tentang piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima,
2. penyesuaian tentang utang beban atau beban yang masih harus dibayar,
3. penyesuaian tentang pendapatan diterima di muka, tetapi saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan, dan
4. penyesuaian tentang beban dibayar di muka, tetapi saat pembayaran dicatat sebagai beban.
Contoh:
Berdasarkan jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.3), dapat dibuat jurnal pembalik sebagai berikut.

Kumpulan pengertian akuntansi

KUMPULAN PENGERTIAN / ARTI / GLOSARIUM AKUNTANSI

Berikut adalah kumpulan kumpulan kata atau istilah beserta artinya yang di rangkum dalam berbagai versi :
Glosary Versi 1 Akuntansi
Akuntansi anggaran. Akuntansi yang menyajikan kegiatan keuangan untuk jangka waktu tertentu dilengkapi sistem penganalisaan dan pengawasannya.
Akuntansi keuangan. Akuntansi yang kegiatannya sejak dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan pihak di luar perusahaan, seperti investor, kreditur, pemerintah, dan lain sebagainya.
Buku besar. Tempat mencatat perubahan aktiva atau harta, kewajiban atau utang, modal, pendapatan, dan beban sebagai akibat adanya transaksi keuangan.
Neraca Saldo. Laporan tentang saldo-saldo semua perkiraan yang terdapat pada buku besar.
Jurnal. Pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan yang diperlukan.
Jurnal pembalik. Ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk mambaik jurnal penyesuaian tertentu, akan tetapi tidak semua jurnal penyesuaian dibuat jurnal pembalik.
Jurnal penutup. Jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke perkiraan tetap pada akhir periode akuntansi.
Jurnal penyesuaian. Penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode.
Laporan arus kas. Laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan setara dengan kas.
Laporan keuangan(Financial statement). Hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan.
Laporan perubahan modal. Laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode.
Laporan laba/rugi. Laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan, yakni tentang besarnya pendapatan (penghasilan) dan beban pada akhir periode akuntansi.
Neraca. Laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas Aktiva (Harta), Kewajiban (Utang), dan Ekuitas (Modal).
Neraca saldo setelah penutupan. Daftar yang memuat semua perkiraan riil beserta saldonya setelah dilakukan penutupan buku besar.
Posting. Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke buku besar atau memindahkan dari kolom debit jurnal ke buku besar sebelah debit dan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit.
Glosary Versi 2 Akuntansi
Adjusted trial balance : neraca sisa disesuaikan neraca yang dibuat setelah adanya penyesuaian
Adjustment entry : ayat jurnal penyesuaian jurnal yang dibuat sesuai dengan keadaan sesungguhnya
Akumulasi : kumpulan
Akun : nama perkiraan
Akuntansi : ilmu yang mempelajari tentang informasi ekonomi sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan
Balance sheet : neraca, gambaran kekayaan, utang, dan modal pada suatu perusahaan
Beban : uang yang dikeluarkan
Book Value : nilai buku adalah nilai suatu aktiva setelah dikurangi penyusutan
Bukti transaksi : bukti adanya aktivitas yang bisa dinilai dengan uang
Cash flow discount : Potongan tunai, potongan yang diberikan apabila pembeli membayar dengan tunai
Debet : sisi kiri pada neraca untuk mencatat harta
Debitur : orang yang meminjam uang/orang yang punya hutang
Drawing : Pengambilan pribadi yang dilakukan oleh pemilik untuk kepentingan pribadi
Ending Inventory : persediaan akhir
Financial statement : laporan keuangan Laporan keadaan posisi keuangan perusahaan
Eksternal manajemen : pihak-pihak di luar manajemen
Internal manajemen : pihak-pihak yang ada di dalam perusahaan/manajemen
investasi : penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Jurnal penyesuaian : pencatatan yang dilakukan pada akhir tahun untuk menyesuaikan keadaan yang sesungguhnya
Jurnal : dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan
kliring : adalah suatu proses penyelesaian utang piutang dalam lalu lintas pembayaran giral antarbank untuk kepentingan bank dan nasabahnya di Lembaga Kliring (Bank Indonesia) setempat.
Kode etik : tata aturan/sopan santun
Kredit : sisi kanan pada neraca untuk mencatat utang dan modal
Kreditur : orang yang memberi pinjaman
Neraca pembayaran : balance of payment, yaitu suatu ringkasan pencatatan dari semua transaksi yang menimbulkan pembayaran atau penerimaan dengan negara-negara lain
Output : hasil akhir
Posting : pemindahbukuan
Premi : hadiah (uang, dsb) yang diberikan sebagai perang-sang untuk meningkatkan prestasi kerja
Prive : pengambilan pribadi
Transaksi : perjanjian jual beli/aktivitas yang dapat di-nilai dengan uang
Transfer : memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain atau dari seseorang ke orang lain.
Struktur dasar akuntansi : unsur-unsur yang membentuk sistem akuntansi
Sistem akuntansi : unsur-unsur yang bekerja dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan
Glosary versi 3 akuntansi
Aktiva (assets) : suatu objek, hak, atau tuntutan yang diharapkan dapat memberi kan manfaat bagi para pemiliknya.
Akuntansi : proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan penganalisisan data keuangan sebuah organisasi (perusahaan).
Akumulasi penyusutan (accu mulated depreciation) : jumlah penyusutan yang diakui dan dicatat atas suatu aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets) sejak diperoleh dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan.
Band intervensi : rentang kurs yang dikehendaki oleh otoritas moneter (bank sentral). Di luar rentang ini, bank sentral dapat melakukan intervensi, misalnya dengan membeli atau menjual rupiah.
Beban (expenses) : harga perolehan barang, jasa, dan fasilitas yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada periode berjalan.
Beban dibayar di muka (prepaid expenses) : beban yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode tersebut, tetapi perusahaan sudah membayarnya untuk beberapa periode ke depan.
Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) : beban yang sudah terjadi, tetapi belum dibayar. Misalnya, bunga yang masih harus dibayar dan sewa yang masih harus dibayar.
Buku besar : kumpulan akun yang digunakan oleh suatu perusahaan.
Business stakeholder : pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan yang terdiri atas pihak internal dan eksternal. Misalnya, pemilik, manajer, karyawan, pelanggan, kreditor, dan pemerintah.
Double entry bookkeeping : sistem pembukuan yang setiap transaksi memerlukan paling sedikit dua akun untuk menyatakan pengaruh ganda dari setiap transaksi yang terjadi.
Eksternalitas : keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi lainnya.
Faktur (invoice) : dokumen yang dibuat sebagai bukti penjualan atau pembelian dengan mencantumkan nama pembeli, syarat-syarat, uraian barang, harga, dan perintah pengiriman.
Goodwiil (nama baik) : sumber laba di atas normal untuk suatu perusahaan karena me miliki reputasi yang baik, nama dagang yang dikenal baik, lokasi perusahaan yang mengun tungkan, dan para pelanggan yang loyal.
Hak cipta (copyright) : hak eksklusif yang dimiliki oleh pencipta serta mendapat perlindungan hukum dari peniruan dan pemalsuan pihak lain.
Hak paten (patent) : hak eksklusif yang diberikan pemerintah kepada pencipta untuk memproduksi dan memasarkan disertai perlindungan hukum dari peniruan dan pemalsuan.
Jurnal umum : catatan pertama tentang transaksi atau kejadian yang meme ngaruhi perusahaan.
Kas (cash) : uang tunai berupa uang kertas atau logam, jumlah tabungan di bank, dan instrument lain yang diterima sebagai setoran oleh bank, seperti cek atau wesel.
Kewajiban : kewajiban suatu perusahaan untuk melunasi jumlah tertentu atau melak sanakan suatu jasa kepada pihak lain pada saat jatuh tempo.
Kegagalan pasar Laporan keuangan : laporan keuangan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu.
Likuiditas : tingkat saat aktiva perusahaan siap diubah menjadi kas.
Modal (capital) : hak pemilik yang ditanamkan dalam suatu perusahaan sebagai akibat adanya modal pokok yang diserahkan untuk memulai usaha.
Neraca saldo : daftar saldo setiap akun yang ada dalam buku besar pada periode tertentu.
Pendapatan : arus masuk sumber daya ke dalam perusahaan dalam suatu periode dari penjualan barang atau jasa.
Pendapatan diterima di muka (prepaid income) : pendapatan yang sudah diterima, tetapi belum menjadi hak perusahaan untuk menerimanya pada periode tersebut.
Pendapatan yang masih harus diterima (accrued income) : pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya. Misalnya, piutang bunga yang masih harus diterima dan piutang sewa yang masih harus diterima.
Persamaan akuntansi : suatu pernyataan tentang hubungan antara aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan.
Perusahaan jasa : perusahaan yang menghasilkan dan menjual jasa atau pelayanan yang bersifat bukan barang berwujud fisik kepada pelanggan.
Perusahaan dagang : perusahaan yang membeli barang dagangannya dari pemasok dan menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa diproses terlebih dahulu atau diubah bentuknya.
Perusahaan industri : perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang memiliki manfaat, kemudian produk tersebut dijual kepada pelanggan.
Piutang usaha (account receivable) : jumlah yang akan diterima dari pihak lain, biasanya hanya terbatas dari penjualan barang atau jasa.
Posting : pemindahbukuan data keuangan dari jurnal ke buku besar.
Prospektus : salah satu media informasi tertulis yang digunakan perusahaan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Transaksi : kejadian ekonomi yang me menga ruhi kondisi keuangan suatu perusahaan.
Utang hipotek (mortgage payable) : utang jangka panjang yang biasanya diperoleh dari bank dengan jaminan aktiva tetap tidak bergerak, misalnya tanah dan gedung.
Wall street : nama yang diberikan untuk distrik keuangan di sisi bawah Manhattan di New York, tempat berlokasinya New York Stock Exchange (NYSE).
Wesel bayar (note payable) : suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada atau sampai tanggal tertentu, biasanya disertai dengan penetapan suku bunga tertentu.
Wesel tagih (note receivable ) : tagihan kepada pihak lain yang didukung dengan janji tertulis untuk membayar.
Glosary versi 4 akuntansi
accrual basic : dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).
akuntansi : suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu yang dinyatakan dalam uang, transaksi dan peristiwa paling tidak mengenai karakter keuangan dan penafsiran hasilnya.
buku besar : kumpulan rekening harta, kewajiban dan modal, karena jumlah rekening sangat banyak maka perlu pemberian nomor rekening riil dan rekening nominal.
cash basic : dasar akuntansi yang menetapkan bahwa pencatatan transaksi atau peristiwa ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas.
emiten : mereka yang menawarkan efek atau melakukan emisi untuk dijual atau diperdagangkan di pasar efek.
posting : proses pemindahbukuan ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar. misalnya pembangunan proyek-proyek pemerintah.
laporan rugi laba : laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu tertentu.
neraca : laporan keuangan yang disusun secara sistematis untuk menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
neraca pembayaran internasional : catatan yang sistematis tentang sebuah transaksi ekonomi antara penduduk satu negara dengan negara lain (luar negeri) untuk satu periode waktu tertentu biasanya satu tahun.
neraca saldo : daftar rekening beserta saldo-saldo yang menyertainya.
pajak : sumber penerimaan negara yang utama, yang digunakan untuk membelanjai semua kegiatan pemerintah,
Glosari Versi 5 akuntansi
Akuntansi : Suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Aktiva/Harta : Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Beban dibayar di muka (Prepaid Expense) : Beban yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk membayarnya, tetapi perusahaan sudah membayarnya.
Buku Besar (Ledger/ General Ledger) : Kumpulan perkiraan yang saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan yang digunakan oleh suatu perusahaan. Commercial
Investor : Pihak yang menanamkan modalnya pada suatu perusahaan (usaha) dengan
harapan mendapat laba.
Jurnal penyesuaian (Adjusting Journal/ Adjus ting Journal Entries): Suatu jurnal/ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mencatat perubahan-perubahan yang belum diakui untuk aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban.
Jurnal Umum (General Journal) : Buku harian dua lajur yang digunakan untuk mencatat transaksi dan kejadian yang memengaruhi suatu perusahaan.
Jurnal Pembalik (Reversing Journal/ Reversing Journal Entries) : Suatu jurnal/ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya untuk menghapus pengaruh ayat jurnal penyesuaian periode sebelumnya sehingga transaksi-transaksi selanjutnya dapat dicatat dengan tepat dan konsisten.
Jurnal Penutup (Closing Entries/Closing Journal Entries) : Suatu tindakan akuntansi pada saat menghitung hasil operasi biasanya pada akhir periode dengan membuat ayat-ayat jurnal untuk memindahkan perkiraan laba/rugi atau perkiraan nominal ke perkiraan modal pemilik (owner equity).
IPO (Initial Public Offering) : Pasar di mana, emiten kali pertama memperdagangkan saham atau surat berharga lainnya kepada publik.
Kewajiban (Liabilities) : Utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
Laporan Keuangan (Financial Statements) : Laporan-laporan keuangan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu.
Modal : Hak pemilik suatu perusahaan sebagai akibat adanya modal pokok yang diserahkan untuk memulai suatu usaha baru.
Neraca Saldo (Trial Balance) : Suatu ikhtisar dari semua perkiraan dan saldonya sesuai dengan yang dicatat di kolom debet dan kredit.
(Depreciation) : Suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap berwujud setelah dikurangi nilai sisa (jika ada) selama umur ekonomis (umur kegunaan) aktiva tersebut yang dihitung secara rasional dan sistematis.
Pihak Internal : Pihak yang berhubungan langsung dengan operasi (kegiatan usaha) perusahaan sehari-hari, misalnya manajer (pemimpin perusahaan).
Pihak Eksternal : Pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi tidak terlibat langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak eksternal, di antaranya pemilik perusahaan, investor, kreditor, pemerintah, karyawan, pelanggan, dan masyarakat.

pemandangan






Rabu, 28 November 2012

transaksi akuntansi

Seperti dijelaskan di atas bahwa sebagai input proses akuntansi adalah transaksi yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan. Berikut dijelaskan pihak-pihak yang biasanya terkait dalam transakasi perusahaan: Pemilik : meliputi transaksi penyetoran modal dari pemilik dan transaksi pengembalian modal/ekuitas ke pemilik. Kreditor : meliputi antara lain transaksi pembelian secara kredit, penerimaan pinjaman (utang) dan pelunasan pinjaman ke kreditor. Rekanan/Pemasok : meliputi antar lain transaksi pembelian secara tunai/kredit bahan habis pakai dan pelunasan hutang dengan rekanan/pemasok. Pembeli dan Pelanggan : meliputi antara lain transaksi penjualan (pendapatan) secara tunai/kredit dan penerimaan pembayaran dari pembeli dan pelanggan. Karyawan : meliputi antara lain transaksi pembayaran gaji dan pembayaran bonus ke karyawan. Pemerintah : meliputi transaksi pengakuan biaya pajak yang terutang, pelunasan pajak dan restitusi pajak (jika ada).